Search This Blog

Thursday, October 29, 2015

Anoman

Hanoman (Sanskerta: हनुमान्; Hanumān) atau Hanumat (Sanskerta: हनुमत्; Hanumat), uga disebut sebagai Anoman, adalah salah satu dewa dalam kepercayaan agama Hindu, sekaligus tokoh protagonis dalam wiracarita Ramayana sing paling terkenal. Ia adalah seekor kera putih lan merupakan putera Batara Bayu lan Anjani, saudara sekang Subali lan Sugriwa. Menurut kitab Serat Pedhalangan, tokoh Hanoman sebenarnya memang asli sekang wiracarita Ramayana, namun dalam pengembangannya tokoh iki uga kadangkala muncul dalam serial Mahabharata, sehingga menjadi tokoh antar zaman. nang India, hanoman dipuja sebagai dewa pelindung lan beberapa kuil didedikasikan kanggo memuja dirinya.

Kelahiran

Hanoman lahir pada masa Tretayuga sebagai putera Anjani, seekor wanara wanita. Dahulu Anjani sebetulnya merupakan bidadari, bernama Punjikastala. Namun karena suatu kutukan, ia terlahir ke dunia sebagai wanara wanita. Kutukan tersebut bisa berakhir apabila ia melahirkan seorang putera sing merupakan penitisan Siwa. Anjani menikah dengan Kesari, seekor wanara perkasa. Bersama dengan Kesari, Anjani melakukan tapa ke hadapan Siwa agar Siwa bersedia menjelma sebagi putera mereka. Karena Siwa terkesan dengan pemujaan sing dilakukan oleh Anjani lan Kesari, ia mengabulkan permohonan mereka dengan turun ke dunia sebagai Hanoman.
Salah satu versi menceritakan bahwa ketika Anjani bertapa memuja Siwa, nang tempat lain, Raja Dasarata melakukan Putrakama Yadnya kanggo memperoleh keturunan. Hasilnya, ia menerima beberapa makanan kanggo dibagikan kepada tiga istrinya, sing nang kemudian hari melahirkan Rama, Laksmana, Bharata lan Satrugna. Atas kehendak dewata, seekor burung merenggut sepotong makanan tersebut, lan menjatuhkannya nang atas hutan dimana Anjani sedang bertapa. Bayu, Sang dewa angin, mengantarkan makanan tersebut agar jatuh nang tangan Anjani. Anjani memakan makanan tersebut, lalu lahirlah Hanoman.
Sebuah lukisan India. Dalam gambar tampak Hanoman menghadap Rama bersama istrinya Sinta, lan Laksmana (paling kanan).
Salah satu versi mengatakan bahwa Hanoman lahir secara tidak sengaja karena hubungan antara Bayu lan Anjani. Diceritakan bahwa pada suatu hari, Dewa Bayu melihat kecantikan Anjani, kemudian ia memeluknya. Anjani marah karena merasa dilecehkan. Namun Dewa Bayu menjawab bahwa Anjani tidak akan ternoda oleh sentuhan Bayu. Ia memeluk Anjani bukan nang badannya, namun nang dalam hatinya. Bayu uga berkata bahwa kelak Anjani akan melahirkan seorang putera sing kekuatannya setara dengan Bayu lan paling cerdas nang antara para wanara.
Sebagai putera Anjani, Hanoman dipanggil Anjaneya (diucapkan "Aanjanèya"), sing secara harfiah berarti "lahir sekang Anjani" atau "putera Anjani".

Clikané Hanoman

Jamane Hanoman esih cilik, dheweke nganggep nek matahari kuwe buah sing bisa dipangan, banjur mabur lan arep mangan matahari iku. Dewa Indra ndheleng lan dadi kuatir keslametané matahari. Kanggo ngantisipasi, dheweke melemparkan petirnya maring Hanoman dadi kera cilik iku tiba lan nabrak gunung. Ndeleng kedadian iku, Dewa Bayu dadi nesu. Akibat tindakannya, kabeh makhluk nang bumi dadi lemes. Para Dewa banjur memohon kepada Bayu agar menyingkirkan kemarahannya. Dewa Bayu menghentikan kemarahannya lan Hanoman diwenehi hadiah melimpah ruah. Dewa Brahma lan Dewa Indra ngaweh bahwa Hanoman akan kebal sekang segala senjata, serta kematiané bisané teka mung amarga kekarepané Hanoman dhewek. Kuwe asal critane kenapa Hanoman dadi makhluk sing abadi atawa Chiranjiwin.

Pertemuan dengan Rama

Patung Hanoman sing dibuat pada masa Dinasti Chola, abad ke-11.
Pada saat melihat Rama lan Laksmana datang ke Kiskenda, Sugriwa merasa cemas. Ia berpikir bahwa mereka adalah utusan Subali sing dikirim kanggo membunuh Sugriwa. Kemudian Sugriwa memanggil prajurit andalannya, Hanoman, kanggo menyelidiki maksud kedatangan dua orang tersebut. Hanoman menerima tugas tersebut kemudian ia menyamar menjadi brahmana lan mendekati Rama lan Laksmana.
Saat bertemu dengan Rama lan Laksmana, Hanoman merasakan ketenangan. Ia tidak melihat adanya tanda-tanda permusuhan sekang kedua pemuda itu. Rama lan Laksmana uga terkesan dengan etika Hanoman. Kemudian mereka bercakap-cakap dengan bebas. Mereka menceritakan riwayat hidupnya masing-masing. Rama uga menceritakan keinginannya kanggo menemui Sugriwa. Karena tidak curiga lagi kepada Rama lan Laksmana, Hanoman kembali ke wujud asalnya lan mengantar Rama lan Laksmana menemui Sugriwa.

Petualangan mencari Sita

Dalam misi membantu Rama mencari Sita, Sugriwa mengutus pasukan wanara-nya agar pergi ke seluruh pelosok bumi kanggo mencari tanda-tanda keberadaan Sita, lan membawanya ke hadapan Rama kalau mampu. Pasukan wanara sing dikerahkan Sugriwa dipimpin oleh Hanoman, Anggada, Nila, Jembawan, lan lain-lain. Mereka menempuh perjalanan berhari-hari lan menelusuri sebuah gua, kemudian tersesat lan menemukan kota sing berdiri megah nang dalamnya. Atas keterangan Swayampraba sing tinggal nang sana, kota tersebut dibangun oleh arsitek Mayasura lan sekarang sepi karena Maya pergi ke alam para Dewa. Lalu Hanoman menceritakan maksud perjalanannya dengan panjang lebar kepada Swayampraba. Atas bantuan Swayampraba sing sakti, Hanoman lan wanara lainnya lenyap sekang gua lan berada nang sebuah pantai dalam sekejap.
Di pantai tersebut, Hanoman lan wanara lainnya bertemu dengan Sempati, burung raksasa sing tidak bersayap. Ia njagong sendirian nang pantai tersebut sambil menunggu bangkai hewan kanggo dimakan. Karena ia mendengar percakapan para wanara mengenai Sita lan kematian Jatayu, Sempati menjadi sedih lan meminta agar para wanara menceritakan kejadian sing sebenarnya terjadi. Anggada menceritakan dengan panjang lebar kemudian meminta bantuan Sempati. Atas keterangan Sempati, para wanara tahu bahwa Sita ditawan nang sebuah istana sing teretak nang Kerajaan Alengka. Kerajaan tersebut diperintah oleh raja raksasa bernama Rahwana. Para wanara berterima kasih setelah menerima keterangan Sempati, kemudian mereka memikirkan cara agar sampai nang Alengka.

Pergi ke Alengka


Karena bujukan para wanara, Hanoman teringat akan kekuatannya lan terbang menyeberangi lautan agar sampai nang Alengka. Setelah ia menginjakkan kakinya nang sana, ia menyamar menjadi monyet kecil lan mencari-cari Sita. Ia melihat Alengka sebagai benteng pertahanan sing kuat sekaligus kota sing dijaga dengan ketat. Ia melihat penduduknya menyanyikan mantra-mantra Weda lan lagu pujian kemenangan kepada Rahwana. Namun tak jarang ada orang-orang bermuka kejam lan buruk dengan senjata lengkap. Kemudian ia datang ke istana Rahwana lan mengamati wanita-wanita cantik sing tak terhitung jumlahnya, namun ia tidak melihat Sita sing sedang merana. Setelah mengamati ke sana-kemari, ia memasuki sebuah taman sing belum pernah diselidikinya. nang sana ia melihat wanita sing tampak sedih lan murung sing diyakininya sebagai Sita.
Kemudian Hanoman melihat Rahwana merayu Sita. Setelah Rahwana gagal dengan rayuannya lan pergi meninggalkan Sita, Hanoman menghampiri Sita lan menceritakan maksud kedatangannya. Mulanya Sita curiga, namun kecurigaan Sita hilang saat Hanoman menyerahkan cincin milik Rama. Hanoman uga menjanjikan bantuan akan segera tiba. Hanoman menyarankan agar Sita terbang bersamanya ke hadapan Rama, namun Sita menolak. Ia mengharapkan Rama datang sebagai ksatria sejati lan datang ke Alengka kanggo menyelamatkan dirinya. Kemudian Hanoman mohon restu lan pamit sekang hadapan Sita. Sebelum pulang ia memporak-porandakan taman Asoka nang istana Rahwana. Ia membunuh ribuan tentara termasuk prajurit pilihan Rahwana seperti Jambumali lan Aksha. Akhirnya ia dapat ditangkap Indrajit dengan senjata Brahma Astra. Senjata iku memilit tubuh hanoman. Namun kesaktian Brahma Astra lenyap saat tentara raksasa menambahkan tali jerami. Indrajit marah bercampur kecewa karena Brahma Astra bisa dilepaskan Hanoman kapan saja, namun Hanoman belum bereaksi karena menunggu saat sing tepat.

Alengka kobong

Dong Rahwana arep ngwenehi hukuman mati maring Hanoman, Wibisana membelani Hanoman supados hukumanne dienthengi, ngemuti nek Hanoman kuwi mung utusan. Kemudian Rahwana menjatuhkan hukuman agar ekor Hanoman dibakar. Melihat hal itu, Sita berdo'a agar api sing membakar ekor Hanoman menjadi sejuk. Karena do'a Sita kepada Dewa Agni terkabul, api sing membakar ekor Hanoman menjadi sejuk. Lalu ia memberontak lan melepaskan Brahma Astra sing mengikat dirinya. Dengan ekor menyala-nyala seperti obor, ia membakar kota Alengka. Kota Alengka pun menjadi lautan api. Setelah menimbulkan kebakaran besar, ia menceburkan diri ke laut agar api nang ekornya padam. Penghuni surga memuji keberanian Hanoman lan berkata bahwa selain kediaman Sita, kota Alengka dilalap api.
Dengan membawa kabar gembira, Hanoman menghadap Rama lan menceritakan keadaan Sita. Setelah itu, Rama menyiapkan pasukan wanara kanggo menggempur Alengka

Pertempuran besar


Dalam pertempuran besar antara Rama lan Rahwana, Hanoman membasmi banyak tentara rakshasa. Saat Rama, Laksmana, lan bala tentaranya sing lain terjerat oleh senjata Nagapasa sing sakti, Hanoman pergi ke Himalaya atas saran Jembawan kanggo menemukan tanaman obat. Karena tidak tahu persis bagaimana ciri-ciri pohon sing dimaksud, Hanoman memotong gunung tersebut lan membawa potongannya ke hadapan Rama. Setelah Rama lan prajuritnya pulih kembali, Hanoman melanjutkan pertarungan lan membasmi banyak pasukan rakshasa.

Kehidupan selanjutnya

Setelah pertempuran besar melawan Rahwana berakhir, Rama hendak memberikan hadiah kanggo Hanoman. Namun Hanoman menolak karena ia hanya ingin agar Sri Rama bersemayam nang dalam hatinya. Rama mengerti maksud Hanoman lan bersemayam secara rohaniah dalam jasmaninya. Akhirnya Hanoman pergi bermeditasi nang puncak gunung mendo'akan keselamatan dunia.
Pada zaman Dwapara Yuga, Hanoman bertemu dengan Bima lan Arjuna sekang lingkungan keraton Hastinapura. sekang pertemuannya dengan Hanoman, Arjuna menggunakan lambang Hanoman sebagai panji keretanya pada saat Bharatayuddha.

Tradisi lan pemujaan

Di negara India sing didominasi oleh agama Hindu, terdapat banyak kuil kanggo memuja Hanoman, lan dimana pun ada gambar awatara Wisnu, selalu ada gambar Hanoman. Kuil Hanoman bisa ditemukan nang banyak tempat nang India lan konon daerah nang sekeliling kuil iku terbebas sekang raksasa atau kejahatan.
Beberapa kuil Hanoman sing terkenal adalah:
Kuil Hanoman nang Nerul Navi, Mumbai, India.
  • Puncak monyet, Himachal Pradesh, India.
  • Kuil Jhaku, Himachal Pradesh, India.
  • Kuil Sri Suchindram, Tamilnadu, India.
  • Sri Hanuman Vatika, Orissa, India.
  • Kuil Saakshi Hanuman, Tamilnadu, India.
  • Shri Krishna Matha (Kuil Krishna), Udupi.
  • Krishnapura Matha, Krishnapura dekat Surathkal.
  • Kuil Ragigudda Anjaneya, Jayanagar, Bangalore.
  • Hanumangarhi, Ayodhya.
  • Kuil Sankat Mochan, Benares.
  • Kuil Hanuman, dekat Nuwara Eliya, Sri Lanka.
  • Salasar Balaji, Distrik Churu, Rajasthan.
  • Kuil Mehandipur Balaji, Rajasthan.
  • Ada Balaji, nang hutan suaka Sariska, Alwar, Rajasthan.
  • Sebelas kuil Maruthi nang Maharashtra.
  • Kuil Shri Hanuman nang Connaught Place, New Delhi.
  • Shri Baal Hanumaan, Tughlak Road, New Delhi.
  • Kuil Prasanna Veeranjaneya Swami, nang Mahalakshmi Layout, Bangalore, Karnataka.
  • Sri Nettikanti Anjaneya Swami Devasthanam, Kasapuram, Andhra Pradesh.
  • Yellala Anjaneya Swami, Yellala, Andhra Pradesh.
  • Pura Sri Mahavir, Patna, Bihar.
  • Kuil Sri Vishwaroopa Anchaneya, Tamilnadu, India.

Hanoman dalam pewayangan Jawa


Hanoman nang pewayangan Jawa dicritakna dadi puterané Bhatara Guru sing dadi murid lan anak angkaté Bhatara Bayu. Hanoman kuwe tokoh lintas generasi kawit jaman Rama gutul jaman Jayabaya.

Kelairan

Anjani kuwe puteri mbarepé Resi Gotama sing kena kutukan dadi berwajah kera. Atas perintah romoné, dheweke banjur tapa telanjang nang telaga Madirda. Suatu ketika, Batara Guru lan Batara Narada mabur melintasi angkasa. Pas ndeleng Anjani, Batara Guru terkesima nganti ngethokna air mani. Raja para dewa pewayangan iku banjur mengusapnya nganggo godhong asam (Basa Jawa: Sinom) banjur diguwang nang tlaga. Godhong sinom iku tiba nang pangkuan Anjani. Dheweke njikot lan mangan godhong iku banjur mengandung. Ketika tiba saatnya melahirkan, Anjani dibantu para bidadari kiriman Batara Guru. Ia melahirkan seekor bayi kera berbulu putih, sedangkan dirinya sendiri kembali berwajah cantik lan dibawa ke kahyangan sebagai bidadari.

Mengabdi pada Sugriwa

Bayi singwujudé kera putih puterane Anjani kuwe dijikot lan diangkat anak nang Batara Bayu. Seuwise rampung merguru, Hanoman bali nang donya lan ngabdi maring pamané, yaiku Sugriwa, raja kera Gua Kiskenda. Waktu iku, Sugriwa tembe bae dikalahna nang kakangé, yaiku Subali, paman Hanoman liyané. Hanoman banjur ketemu Rama lan Laksmana, sepasang pangeran sekang Ayodhya sing lagi nglakoni pembuangan. Hanoman lan Rama banjur bekerja sama karo Sugriwa kanggo ngalahna Subali, lan bareng-bareng menyerang negeri Alengka kanggo mbebasna Sinta, bojone Rama sing diculik Rahwana muridé Subali.

Nglawan Alengka


Pertama-tama Hanoman menyusup nang istana Alengka kanggo menyelidiki kekuatan Rahwana lan menyaksikan keadaan Sita. Nang kana dheweke nggawe rusuh trus kecekel lan dihukum obong. Ning sewalike, Hanoman malah sing mbakar separoné ibu kota Alengka. Kedadian iku terus kondang nganggo sebutan Hanoman Obong. Seuwise Hanoman bali nang panggonane Rama, pasukan kera banjur mangkat nyerbu Alengka. Hanoman tampil dadi pahlawan sing mateni akeh pasukan Alengka, misalé Surpanaka (Sarpakenaka) adiné Rahwana.

Tugas kanggo Hanoman

Dalam pertempuran terakhir antara Rama kewalahan menandingi Rahwana sing memiliki Aji Pancasunya, yaitu kemampuan kanggo hidup abadi. Setiap kali senjata Rama menewaskan Rahwana, seketika iku pula Rahwana bangkit kembali. Wibisana, adik Rahwana sing memihak Rama segera meminta Hanoman kanggo membantu. Hanoman pun mengangkat Gunung Ungrungan kanggo ditimpakan nang atas mayat Rahwana ketika Rahwana baru saja tewas nang tangan Rama kanggo kesekian kalinya. Melihat kelancangan Hanoman, Rama pun menghukumnya agar menjaga kuburan Rahwana. Rama yakin kalau Rahwana masih hidup nang bawah gencetan gunung tersebut, lan setiap saat bisa melepaskan roh kanggo membuat kekacauan nang dunia.
Beberapa tahun kemudian setelah Rama meninggal, roh Rahwana meloloskan diri sekang Gunung Ungrungan lalu pergi ke Pulau Jawa kanggo mencari reinkarnasi Sita, yaitu Subadra adik Kresna. Kresna sendiri adalah reinkarnasi Rama. Hanoman mengejar lan bertemu Bima, adiknya sesama putera angkat Bayu. Hanoman kemudian mengabdi kepada Kresna. Ia uga berhasil menangkap roh Rahwana lan mengurungnya nang Gunung Kendalisada. nang gunung iku Hanoman bertindak sebagai pertapa.

Anggota Keluarga

Lukisan Hanoman versi Thailand. Diambil nang Wat Phra Kaeo, Bangkok.
Berbeda dengan versi aslinya, Hanoman dalam pewayangan memiliki dua orang anak. sing pertama bernama Trigangga sing berwujud kera putih mirip dirinya. Konon, sewaktu pulang sekang membakar Alengka, Hanoman terbayang-bayang wajah Trijata, puteri Wibisana sing menjaga Sita. nang atas lautan, air mani Hanoman jatuh lan menyebabkan air laut mendidih. Tanpa sepengetahuannya, Baruna mencipta buih tersebut menjadi Trigangga. Trigangga langsung dewasa lan berjumpa dengan Bukbis, putera Rahwana. Keduanya bersahabat lan memihak Alengka melawan Rama. Dalam perang tersebut Trigangga berhasil menculik Rama lan Laksmana namun dikejar oleh Hanoman. Narada turun melerai lan menjelaskan hubungan darah nang antara kedua kera putih tersebut. Akhirnya, Trigangga pun berbalik melawan Rahwana.
Putera kedua Hanoman bernama Purwaganti, sing baru muncul pada zaman Pandawa. Ia berjasa menemukan kembali pusaka Yudistira sing hilang bernama Kalimasada. Purwaganti iki lahir sekang seorang puteri pendeta sing dinikahi Hanoman, bernama Purwati.

Kematian

Hanoman berusia sangat panjang sampai bosan hidup. Narada turun mengabulkan permohonannya, yaitu "ingin mati", asalkan ia bisa menyelesaikan tugas terakhir, yaitu merukunkan keturunan keenam Arjuna sing sedang terlibat perang saudara. Hanoman pun menyamar dengan nama Resi Mayangkara lan berhasil menikahkan Astradarma, putera Sariwahana, dengan Pramesti, puteri Jayabaya. Antara keluarga Sariwahana dengan Jayabaya terlibat pertikaian meskipun mereka sama-sama keturunan Arjuna. Hanoman kemudian tampil menghadapi musuh Jayabaya sing bernama Yaksadewa, raja Selahuma. Dalam perang itu, Hanoman gugur, moksa bersama raganya, sedangkan Yaksadewa kembali ke wujud asalnya, yaitu Batara Kala, sang dewa kematian. ada versi lain khususnya nang jawa bahwa hanoman tidak mati dalam dalam berperang namun dia moksa setelah bertemu sunan kali jaga lan menanyakan arti sing terkandung sekang jimat kalimasada karena dulu hanoman berjanji tidak akan mau mati sebelum mengetahui arti sekang tulisan sing terkandung nang dalam jimat kalimasada.

1     2     3     4     5     6     7     8     9     10......

No comments: