Tahukah Anda asal usul nama kota bandung? Menurut catatan sejarah kata
“Bandung” berasal dari kata bendung atau bendungan karena terbendungnya
sungai Citarum oleh lava Gunung Tangkuban Perahu yang kemudian membentuk
telaga. Namun, menurut mitos masyarakat setempat nama “Bandung” diambil
dari sebuah kendaraan air yang terdiri dari dua perahu yang diikat
berdampingan yang disebut perahu bandung yang digunakan oleh Bupati
Bandung. Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat
dan sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Selain itu, kota
bandung juga merupakan kota terbesar ketiga di indonesia setelah Jakarta
dan Surabaya. Nama lain dari kota Bandung adalah Kota Kembang, dan
dahulu juga bandung dikenal dengan Parijs Van Java.
Selain itu kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan mall
dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini. Dan pada tahun
2007, British Council menjadikan kota Bandung sebagai pilot project kota
terkreatif se-Asia Timur. Saat ini kota Bandung merupakan salah satu
kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan. Berikut ini duniabaca.com
kutip dari Wikipedia mengenai asal-usul sejarah kota bandung.
Asal Mula Alat Musik Angklung
Bandung, yang berada di tanah parahyangan erat kaitannya dengan kesenian
tradisi sunda dimana terdapat bermacam-macam alat kesenian yang
diwariskan salah satu diantaranya alat kesenian tradisi sunda yang
dinamakan sebagai angklung, alat musik tradisional yang terbuat dari
bambu, yang dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh
benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar
dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar
maupun kecil. Laras (nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi
Sunda kebanyakan adalah salendro dan pelog.
Dalam rumpun kesenian yang menggunakan alat musik dari bambu dikenal
jenis kesenian yang disebut angklung dan calung, dimana calung dikenal
sebagai alat musik Sunda yang merupakan prototipe dari angklung. Berbeda
dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh
calung adalah dengan mepukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas
(tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik
(da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari
awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen
(bambu yang berwarna putih).
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No comments:
Post a Comment